Mengetahui sejarah munculnya ilmu nahwu bagi seseorang yang sedang belajar bahasa Arab akan mempermudah pemahaman terhadap ilmu nahwu itu sendiri. Karena ilmu nahwu adalah ilmu yang merisi tentang tata bahasa Arab, maka menjadi sangat penting untuk dilakukannya kajian berkaitan dengan landasan ilmu nahwu yang slah satunya berisi tentang sumber di Resensi. A A. Filosofi Ilmu Nahwu pada Kitab Nahwul Qulub karya Imam al-Qusyairi penerbit Wali Pustaka. Setiap mubtada’ (subyek) pasti memiliki khabar. Khabar adalah kata tunggal yang menggenapkan sebuah kata menjadi kalimat, dalam formasi jumlah ismiyah. Tanpa khabar maka sebuah kata tidak memiliki makna. Athaf (العطف) dalam Bahasa Indonesia biasa disebut pun dengan kata hubung (dan, atau, kemudian, dan sebagainya). Adapun dalam Bahasa Arab Athaf (العطف) terbagi menjadi dua bagian, terdapat yang dinamakan athaf nasaq dan athaf bayan. Hanya saja, yang paling tidak sedikit ditemui dalam tata bahasa arab ialah athaf nasaq, adapun Athaf Bayaan paling jarag sekali digunakan. Sebab, nahwu dan shorof adalah dua ilmu dasar yang dibutuhkan dalam tata bahasa Arab. Sebagian ulama mengatakan, “Ilmu shorof induk segala ilmu, dan ilmu nahwu bapaknya.”. Dengan kata lain, kedua ilmu tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Muhammad Zulifan dalam buku Bahasa Arab untuk Semua: Metode Praktis Memahami Bahasa Dan seorang bapaklah yang menunjang perkembangan sang anak, sehingga dapat berkembang dan menjadi pribadi yang baik, sebagaimana ilmu nahwu yang membuat baik kata dan kalimat bahasa Arab. Adapun tujuan dan manfaat belajar nahwu dan shorof ini di antaranya adalah : Untuk memahami teks-teks berbahasa Arab. Untuk memahami isi kandungan ayat-ayat Secara bahasa taukid (تَوْكِيْدٌ) berasal dari bahasa arab, yaitu masdar dari kata (أَكَّدَ) yang berarti pengukuhan atau penguatan. Sedangkan menurut istilah, pengertian taukid sama dengan pengertian tawabi' yang lain ( na'at, athaf dan badal ), yaitu tabi’ (pengikut) yang mengikuti hukum i’rab kata sebelumnya. Huruf,- merupakan jenis kata yang unik dalam ilmu nahwu atau Bahasa Arab.Makna huruf bisa berubah sesuai konteks kalimatnya. Karena huruf ini merupakan huruf yang tidak bisa berdiri sendiri, secara praktis atau mudah, huruf dalam ilmu nahwu tidak sempurna maknanya kecuali setelah digabungkan dengan kata lain. Tujuan mempelajari ilmu Nahwu dan ilmu Shorof menurut defenisi adalah untuk menjelaskan perubahan bunyi akhir pada setiap kata dan kedudukan kata, mengetahui secara komprehensif perubahan bentuk kata sehingga Ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terkadang diidentikkan dengan 'ilm al-I'rab yang mampu memudahkan kita dalam memahami bacaan Al-Qur'an. Fungsi IcKHjP.